1 Agu 2011

Meminta Maaf dan Memaafkan

Meminta dan memberi maaf merupakan realisasi cinta. Jika anda mencintai seseorang pasti anda dimampukan untuk memberi maaf dan juga keberanian untuk meminta maaf.
Meski 'meminta' sering diartikan sebagai tindakan merendahkan diri, namun dalam hal maaf, meminta maaf adalah 'wajib' bagi yang ingin membangun relasi yang berkualitas dengan orang lain. seseorang yang berani meminta maaf adalah seseorang yang memiliki harga diri yang baik. kenapa begitu? Salah jika kita berpikir bahwa meminta maaf bisa menjatuhkan harga diri dan martabat kita karena yang terjadi malah sebaliknya. Semakin tulus seseorang mengakui kesalahnya dan meminta maaf, semakin terpancar pula keagungan pribadinya. Oleh karena itu semakin tinggi pula martabatnya di mata orang lain.
Orang yang meminta maaf tidak merasa takut harga dirinya akan jatuh karena harga dirinya sudah kokoh. Hanya orang yang masih labil yang menganggap bahwa meminta maaf itu 'menjatuhkan gengsi' seolah-olah hidup adalah sebuah kompetisi yang harus dimenangkan.
Meminta maaf memang begitu sulit dilakukan akan tetapi tidak ada salahnya kita meminta maaf. Karena dengan meminta maaf bisa menjaga hubungan yang telah terjalin.
Memberi maaf juga sama sulitnya dengan meminta maaf. Terkadang meski bibir sudah berucap memberi maaf tapi hati masih belum menerima. Namun keduanya harus kita lakukan, seperti dalam hadist berikut.

Nabi SAW bersabda : “Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal shalih, maka akan diambil menurut penganiayannya, dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dia aniaya untuk ditanggungkan kepadanya.” [HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a]

Dari Anas radhiallahu 'anhu, ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Allah ta’ala telah berfirman : “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”. (HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih)

Allah saja mau memberi maaf bagi hambanya yang meminta maaf, begitu juga dengan kita sesama manusia. hadist yang lain,
Sabda Nabi Muhammad saw, yang berbunyi “Keutamaan yang paling utama ialah menghubungi orang yang telah memutuskan hubungan denganmu, memberi kepada orang yang tak mau lagi memberikan apa-apa kepadamu dan memaafkan orang-orang yang pernah memakimu.” (saya tidak tahu diriwayatkan oleh siapa)

Selain itu, orang bijak pernah berkata, “Pemenang yang sesungguhnya bukanlah orang yang kuat perkasa, melainkan orang yang mau meminta maaf dan memaafkan orang lain.” Kata maaf yang diiringi dengan rasa ikhlas akan menghapuskan dendam dalam hati kita. Jadi, saya memohon dengan sangat kepada para pembaca untuk memaafkan si penulis dari segala kekhilafannya. Serta mau membukakan pintu maaf kepada semua orang serta membiasakan diri untuk berucap kata “MAAF”. Semoga dengan ini, kasih sayang Tuhan akan terus mengalir kepada jiwa-jiwa Sang Pemaaf.

Akan tetapi, kesalahan yang tidak sengaja atau tidak disadari tidak dihitung sebagai dosa di sisi Allah Ta’ala. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam,

Sesungguhnya Allah telah memaafkan ummatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, atau karena lupa, atau karena dipaksa” (HR Ibnu Majah, 1675, Al Baihaqi, 7/356, Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 4/4, di shahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah)

Ada orang yang bilang tidak ada salahnya jika kita minta maaf meski kita tak berbuat salah, tapi ada juga yang bilang meminta maaf yang bukan salah kita merupakan berlebihan. Saya lebih setuju jika kita meminta maaf meski tidak salah karena bisa membuat orang yang salah menjadi sadar akan kesalahanya. Selain itu seperti yang saya bilang di atas, meminta ataupun memaafkan merupakan realisasi cinta. Jika mau menjaga hubungan baik dengan orang lain, kita tidak usah gengsi dengan kata 'maaf'.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar