Uhuyyyyyy jalan-jalan lagi nie. @ Juny,20/2011,13 o’clock. Kali nie aku menjelajah kota tercintaQ, kota reog, Ponorogo. Coz lg penasaran yang namanya air terjun Pletuk (malu donk orang ponorogo tp g tau pletuk, ihihihihihiiiii). Makanya nie disempet-sempetin maen ke sana(emang aslinya pengangguran :D). Jam 1 siang berangkat, ngikut aja ma sopir. Eh taunya malah nyasar ke Pudak (╥﹏╥) tp malah nemu air terjun lai, air terjun Setapak. Tp g tau gimana suasana n kondisinya coz g maen ke sana coz tujuan awal mau maen ke Pletuk.
Ya udah deh balik lagi ke Pulung n go fastly to Pletuk, mak wus wus.. heheheeee… (✿◠‿◠)
Air terjun Pletuk Terletak di Dusun Kranggan, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur. Peta dan Koordinat GPS: 7°53'22"S 111°41'10"E
(nyontek dari situs seseorang katanya gitu).
Berjarak sekitar 30 Km ke tenggara dari pusat kota Ponorogo atau tepatnya sebelah selatan dari Kecamatan Pulung. Untuk menuju ke lokasi air terjun ini dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Kondisi jalan ke lokasi sudah beraspal mulus akan tetapi berkelok kelok dan naik turun. Di sepanjang perjalanan akan banyak di temui hutan jati.
Jika berangkat dari kota Ponoroho (alun-alun) dengan mengambil arah ke kawasan Jeruksing. Dari Jeruksing (bunderan lampu lalu lintas) ini ambil ke arah timur melewati kawasan Tajug yang dipenuhi hutan tanaman kayu putih hingga tiba di perempatan jalan raya Jeruksing - Pulung . Bila lurus akan menuju ke Kecamatan Pudak, arah kiri ke Kecamatan Pulung dan ke arah kanan ke Kecamatan Sooko.
Selanjutnya ambil arah ke kanan, melewati pasar tradisional Kecamatan Pulung. Setelah menempuh kurang lebih 20 menit akan tiba di kecamatan Sooko dengan terlebih dahulu melewati hutan jati di kiri kanan jalan Pulung - Sooko. Dan akhirnya dari kecamatan ini selanjutnya ikuti petunjuk arah menuju lokasi Air Terjun Pletuk berada.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum, dari Terminal Seloaji, Ponorogo naik angkutan umum jurusan Sooko dengan ongkos sekitar Rp 5000. Turun di Pasar Sooko. Selanjutnya perjalanan berganti naik ojek hingga tiba di lokasi air terjun berada. Ojek ini banyak tersedia di sekitar pasar Sooko.
Tiket dan Parkir
Harga tiket masuk adalah Rp 1.500,- /orang dan biaya parkir senilai Rp 1.000,-.
Tapi waktu ke sana loketnya tutup. Hari senin lag sepi n qt mpe sana dah sore sekitar jam 3, gr2 nyasar td T_T tp gpplah jadi tau jalan di sana.
Fasilitas dan Akomodasi
Tersedia tempat parkir yang luas, mushola, toilet dan warung penjaja makanan. Juga terdapat area climbing bagi pengunjung yang hendak melakukan aktivitas memanjat tebing.
Air Terjun Pletuk atau juga dikenal dengan nama Coban Temu memiliki ketinggian sekitar 30 m dan berada di atas ketinggian 450 meter di atas laut dengan curah hujan yang dimilikinya cukup tinggi. Kawasan ini dikelilingi oleh perbukitan yang menjulang tinggi, dan ditumbuhi sejumlah tanaman. Sayangnya tempat yang potensial tersebut kurang diperhatikan oleh pihak pemerintah setempat khususnya dinas Pariwisata. Hiks jalanya menuju air tenjun menakutkan banget. Di sisinya jurang, jalanya jelek g ada pegangan plus licin n menurun banget. Takut aja kalo2 batu-batu yang di atas tu longsor, coz kelihatan banget batunya nyangkut, Mau jatuh. Ati-ati y kawan kalo mau ke sana.
Legenda
Didukung suasana alam dengan suhu yang relatif dingin dan sejuk sehingga mampu untuk dijadikan desa ini sebagai daerah tujuan wisata, “Sebenarnya kalau kita kaji lebih dalam, kata Pletuk itu merupakan kata kiasan yang penuh misteri dan sangat dalam maknanya bagi hidup dan kehidupan,” kata Gunardi, Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Ponorogo, kemarin (20/2). Dimana kata Pletuk dapat dikonotasikan sebagai petuah luhur. Yakni bila dikaitkan dengan sejarah Desa Jurug, ada beberapa petuah yang pantas dilakukan oleh seorang tokoh atau warga masyarakat di Desa Jurug.
Diantaranya sangguwo uriping danawa, sangguwo uriping raja, sangguwo uriping satriyo. Dan sangguwo uriping brahmana. Artinya dalam mengarungi hidup dan kehidupan kita harus pandai-pandai untuk menyesuaikan diri biar bisa diterima dan mampu beradaptasi terhadap alam dimana berada.
Lebih jauh,. Gunardi mengatakan diangkatnya air terjun Pletuk tidak hanya terkait dengan pesona air terjunnya saja. Tapi beberapa aspek seperti filosofi dan pengembangan dan keberadaan bagi masyarakat tetap menjadi pertimbangan sendiri. Bahkan, pengembangan khusus secara intensif baru dilakukan pada akhir tahun 2006 melalui program PAMDKB dengan kegiatan membuka akses jalan menuju lokasi kawasan air terjun Pletuk. Masyarakat khususnya karang taruna bersama Perhutani membuat kerjasama dalam pengelolaan melalui wadah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) “Jurug Makmur”.
Potensi alam lain yang dapat dikembangkan di kawasan Pletuk, adanya tebing yang memukau di kawasan tersebut dapat dijadikan menjadi sarana olahraga panjat tebing. “Kami sudah membuat program rencana pengembangan oleh Pengprov FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) Jatim dan Pengcab FPTI Ponorogo,” tambah Gunardi.
Tak ketinggalan, bagi wisatawan kuliner bisa menikmati makanan khas nasi Gegog. Yakni nasi yang dibungkus daun pisang dan dicampur bothok dalam satu kemasan. “Sehingga mempunyai citarasa yang khas dan unik,” tambahnya. Disamping buah khas seperti naga merah, juga buah peruk, alpokat, mangga, rambutan, manggis, durian juga pisang. (copaz dr ponorogozone.wordpress.com)
episode selanjutnya pengen menjelajah ke air terjun Domimang (kalo g salah namanya itu) yang berada di desa Karangpatihan kec. Balong, Ponorogo. to be continue !!! (✿◠‿◠)
( =':')----------(o.O)
(..(")(")---<[:]|||||||[:]>
-----------------(")(")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar